aku sentuh dada
ku ambil kaca dan ku pandangi wajah dan tubuh ini
sudah 21 satu kiranya aku nanti 12 januari
dulu ku duduk dan berdiri di tanah sumatera
di tanah adat yang kuat dan indahnya bersama keluarga
sekarang aku di tanah borneo yang penuh dengan juang
aku merasa letih terkadang
tapi tampa ku sadari
aku berdiri dan terduduk tetap saja aku dipeluk oleh doa doa mu ibu
terdiam lama dan tak ingin berbicara tentang apa saja
kemarin itu yang ku lakukan
sekarang ku paksakan
sekarang aku harus bicara
tapi tidak untuk yang lain
hanya untuk satu orang saja
hanya untuk ibu
hanya untuk dia yang tak pernah bosan berpuasa ketika mendengar keberhasilan
hanya untuk dia yang tak bosan bersujut malam ketika mendegar kabar tak menyegarkan
sekarang ku teteskan air mata
tapi engkau meneteskan tak terhingga
ibu
aku anak mu di tanah orang yang sedang merindu
aku anak mu di tanah orang yang sedang menangis untuk mu
aku ingin engkau disini ibu
di tempat ku
tapi apalah daya engkau akan tetap disana
ibu aku saya pada mu
tunggu sebentar ya
aku akan kesana pulang
membuat bangga diri mu yang sudah berharap besar pada ku
tunggu sebentar
kado wisuda nanti hanya untuk mu
0 comments:
Post a Comment