Friday, 29 March 2013
Ribuan kata untuk mu Waktu
ditulis oleh : Rahmat Kusasi Caniago
Seribu ungkapan untuk engkau waktu
Kau selalu berjalan tanpa ragu
Tak pernah melihat kebelakang
Mata mu lurus kedepan
Wahai engkau sang waktu
Tak mau kah engkau berhenti sejenak untuk menunggu
Untuk ku teman mu yang berlari untuk maju
Mengejar dan melaju bersama mu
Wahai engkau sang waktu
Tak mau kah engkau mengingat tantang kita dulu
Tentang cerita dan kisah saat kita bercumbu
Engkau sang waktu
Tak pernah ragu
Engkau sang waktu
Yang tak pernah menunggu
aku rindu sungguh rindu
cinta
ditulis oleh : Rahmat Kusasi Caniago
Tahukah engkau rasanya dilukai
Ibarat aku yang hidup kemudian kau buka paksa kulit yang ku punya
Kau tahu tentang apa yang ku rasa
Saat kau bilang semua itu kulakukan karena terpaksa
Mungkin lingkaran yang kau punya masih utuh
Tapi bulatan ku sudah habis kau ambil paksa
Raut wajah ku kenapa kau hancurkan dia
Senyum ku kenapa kau harus siksa dia
Aku bukan pengelana cinta
Aku bukan juga pujangga sang pengarang kata
Kau bukan malaikat yang mencatat aku sedang mengapa
Tapi kau dan aku hanya seorang hamba
Ooohhh
Indahnya terasa jika hidup penuh cinta
Ingin rasanya aku nikmati rasanya surga
Kemana akan ku dapatkan hal itu penuh dengan cinta
Tapi kau buat itu seakan tak mungkin aku rasa
karena cinta ku sudah kau renggut
kau hancurkan
dan kau bawa pada pujangga cinta yang hanya mungkin bisa bermain kata bukan cinta
~Pekik tak tambat~
ditulis oleh : BayuCahyadi PutraKasela ArmadaRadjaku
Di senja pekat nan menusuk
Di atas pantai nan kian berderu
Di bawah kemuning kering keronta
Adakah engkau
Semilir alunan silam usik telapak
Melenyapkan goresan yg dulu terpatri
Di lini rona nan geriap merintih
Adakah engkau
Ku seruakan langit legam
Ku laraikan khatulistiwa dan buana
Ku gaibkan bayang lepasku
Adakah engkau
Ku rantaikan syair berjuta
Ku tapak kan garis telapak ku beriring
Indah sukma puspa tanpa jingga
Adalah engkau
Lantunan kidung surga menikam kalbu
Ku sandingi sepi jelmakan pekik
Kemarau mencekam berbinar
Adalah engkau
Luruh kan mimpi yg tlah genap
Biduk ku telah sarat akan harap
Di padang ilalang nan tandus
Ku pekik kan nama mu
Di atas pantai nan kian berderu
Di bawah kemuning kering keronta
Adakah engkau
Semilir alunan silam usik telapak
Melenyapkan goresan yg dulu terpatri
Di lini rona nan geriap merintih
Adakah engkau
Ku seruakan langit legam
Ku laraikan khatulistiwa dan buana
Ku gaibkan bayang lepasku
Adakah engkau
Ku rantaikan syair berjuta
Ku tapak kan garis telapak ku beriring
Indah sukma puspa tanpa jingga
Adalah engkau
Lantunan kidung surga menikam kalbu
Ku sandingi sepi jelmakan pekik
Kemarau mencekam berbinar
Adalah engkau
Luruh kan mimpi yg tlah genap
Biduk ku telah sarat akan harap
Di padang ilalang nan tandus
Ku pekik kan nama mu